Browse By

Dari Pesantren Agraria FNKSDA Kaltim

Front Kaltim 1

Para peserta Pesantren Agraria Front Kaltim

 

Front Kaltim 2

Suasana proses belajar PA Front Kaltim

IMG-20160424-WA0047

Makan bersama dalam penutupan PA Front Kaltim

Front Kaltim 3

Beberapa orang pemantik diskusi dalam PA Front Kaltim.

 

Pesantren Agraria (PA) FNKSDA Kaltim yang diadakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil pada rentang 21-4 April telah usai. Pesantren ini pada dasarnya terselenggara berkat kerjasama atnata FNKSDA Kaltim, Ponpes Syaichona Cholil, dan LAKPESDAM NU Kaltim.

Satu cerita penting yang muncul dalam PA ini misalnya adalah tafsir terhadap FNKSDA–selanjutnya disebut Front–itu sendiri sebagai organisasi. Merah Johansyah Ismail, salah seorang pemantik diskusi dalam PA ini memberikan tafsir yang maju atas organisasi Front itu sendiri. Baginya, “Nahdliyyin” yang terkandung dalam nama Front, bukanlah dimaknai secara eksklusif hanya orang-orang NU saja. Merah membuka ruang tafsir yang lebih luas dengan memberikan pemaknaan terhadap “Nahdliyyin” yang ia sebut berasal dari Bahasa Arab, Nahdloh, yang berarti bangkit, atau kebangkitan. Jadi Nahdliyyin dalam pengertian Merah adalah orang-orang yang tertindas dan sedang bangkit. Kelompok semacam ini dalam bahasa Islam di tubuh organisasi seperti PMII, sering disebut dengan kelompok mustadhafin. Dalam perspektif Marxisme, kelompok Nahdloh ini adalah kelompok proletar. Dengan demikian, semua orang yang mau melawan proses perampasan kedaulatan terhadap sumber daya alam yang sedang berlangsung, apapun komunitas, partai, suku, dan agamanya, bisa menjadi bagian dari Front.

PA ini secara formal ditutup dengan acara pembaiatan kader-kader Front oleh Romo Kiai Buchori Noer. Sebanyak 24 orang peserta PA ini secara resmi menjadi kader Front.

PA yang sudah selesai ini juga menghasilkan beberapa agenda untuk Front Kaltim, atau yang disebut dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Ada beberapa poin yang menjadi RTL, yaitu: 1)Mengatur Protokol Komunikasi Front; 2)Membentuk Struktur Komite/Organisasi Front Kaltim; 3)Agenda organisasi jangka pendek dan menengah.

Protokol Komunikasi yang disepakati menggunakan berbagai bentuk media sosial, selain tentu saja berbagai rapat dan pertemuan di dunia nyata yang sangat dibutuhkan.

Secara keorganisasian, Front Kaltim memiliki Komite Wilayah yang diisi oleh 5 orang, yaitu, Abdullah Qohhar, Muhammad Salim, Kholifah, Sahida Achmad, dan Ahmad Sainin. Sementara untuk simpul Front Samarinda, diisi oleh Khairul, Fadhlullah; simpul Kutai Kartanegara oleh Mahdan, dan Kutai Timur oleh Nain.

Ada banyak agenda yang sudah disusun sebagai RTL dari PA ini. Agenda-agenda ini meliputi pembacaan ulang terhadap Qanun Asasi, Khittah NU 1948, UUD 45 sebelum amandemen, dan Pancasila; pendalaman materi/strategi gerakan; pembacaa terhadap regulasi di bidang sumber daya alam; pembuatan buku saku Front; pelaksanaan sekolah-sekolah kader di berbagai tempat di Kaltim; istighosah; dan tentu saja pengorganisasian yang lebih luas.

One thought on “Dari Pesantren Agraria FNKSDA Kaltim”

  1. Pingback: FNKSDA Mendukung Merah Johansyah Ismail menjadi Koordinator Nasional JATAM 2016-9 | Daulat Hijau
  2. Trackback: FNKSDA Mendukung Merah Johansyah Ismail menjadi Koordinator Nasional JATAM 2016-9 | Daulat Hijau

Comments are closed.