Kabar FNKSDA: Usaha Masyarakat Silo Menolak Tambang Emas
Masyarakat Silo, Front Nahdliyyin Untuk Kedaulatan Sumber daya alam (FNKSDA) Jember, dan PMII Jatim datangi kantor Pemprov Jawa timur, kantor DPRD Provinsi Jawa timur, juga Galang dukungan PWNU Jatim untuk memastikan pencabutan SK Kementrian ESDM NO 1802 K/30/MEM/2018
Drama Perjuangan masyarakat Silo kabupaten Jember dalam usaha penolakan tambang emas blok silo masih berlanjut. Setelah melakukan rangkaian aksi turun jalan pada bulan September 2018 yang lalu dan direspon dengan berangkatnya bupati Faida untuk melayangkan surat keberatan atas menteri ESDM Ignasius Jonan. Hari ini masyarakat silo menggeruduk kantor pemerintah provinsi Jawa timur dan kantor DPRD provinsi Jawa timur guna memastikan tidak lagi ada proses lelang proyek atas potensi kekayaan emas silo.
Dalam aksi ini masyarakat silo yang ditemani koordinator FNKSDA Jember Adil Satria putra, dan perwakilan PMII Jatim Bahiruddin dapat menemui komisi D dan mempresentasikan langsung penolakan eksploitasi tambang emas dihadapan Sekretaris daerah Heru Tjahjono juga melampirkan petisi penolakan yang berisi tanda tangan ribuan masyarakat silo.
Selain mendatangi kantor pemerintahan provinsi, perwakilan masyarakat silo juga silaturahmi menghadap ketua Tanfidziah PWNU kyai Marzuki mustamar memohon bantuan dukungan dalam menyelamatkan ribuan masyarakat Nahdliyyin dari ancaman kehancuran ekologi dan potensi bencana yang akan dihasilkan oleh eksploitasi tambang emas pada luasan lebih dari 4000 Ha tersebut.
Kyai Marzuki mustamar menyatakan akan melakukan ikhtiar semaksimal mungkin untuk mengawal aspirasi masyarakat silo guna pembatalan SK ESDM tersebut. Sembari menitipkan pesan kepada FNKSDA dan PMII sebagai perwakilan anak-anak muda NU agar berdiri di garis depan membela masyarakat yang terzalimi.