Halaqoh SDA Buntet 2015
Bertempat di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, sedang berlangsung Halaqoh NAsional Fiqh Sumber Daya Alam (SDA), dengan tajuk “Respon Islam terhadap Tata Kelola SDA di Indonesia”. Kegiatan ini diorganisasikan oleh FNKSDA bekerjasama dengan Pondok Pesantren Buntet. Ini adalah usaha terus-menerus mencari skema terbaik dalam tata kelola SDA di Indonesia yang dewasa ini semakin mengkhawatirkan karena adanya banyak konflik berbasis SDA (hutan, tambang, migas, dan air) di berbagai daerah di Indonesia. Konflik-konflik itu telah menghancurkan ruang hidup warga. Tak pelak kiranya, jika disebutkan bahwa mencari bentuk terbaik tata kelola SDA di Indonesia adalah bagian yang tak terpisahkan dari mempertahankan tanah air Indonesia itu sendiri. Foto-foto berikut semoga bisa sedikit bercerita tentang jalannya Halaqoh.
Para pemantik diskusi dalam Halaqoh Nasional Fiqh Sumber Daya Alam di Pesantren Buntet, Cirebon (sumber foto: peserta Halaqoh melalui modsos).
Makalah yang disampaikan salah satu pemantik diskusi dalam Halaqoh Nasional Fiqh SDA di Pesantren Buntet, 2015. Ini sangat khas karena dituliskan dalam aksara arab gundul yang bersumber dari khazanah pengetahuan pesantren. (Sumber foto: peserta Halaqoh melalui medsos)
Para peserta Halaqoh Nasional Fiqh Sumber Daya Alam di Pesantren Buntet, Cirebon (sumber foto: peserta Halaqoh melalui modsos).
Suasana Bahtsul Masail di Pesantren Buntet, Cirebon, 2015. Pada 2013, bahtsul masail di Ponpes Buntet, di ruangan yang sama, menghasilkan keputusan fatwa haram terhadap aktivitas Chevron Geothermal di daerah Gunung Ciremai, Cirebon, karena dinilai lebih mendatangkan kerugian daripada kemanfaatan, terutama kerugian buat para petani yang ada di lereng Gunung Ciremai karena besarnya kuantitas air yang dibutuhkan oleh aktivitas pembangkit energi geothermal. (Sumber foto: peserta Halaqoh melalui modsos).
Suasana Bahtsul Masail di Pesantren Buntet, Cirebon, 2015 (sumber foto: peserta Halaqoh melalui modsos).
Diskusi Lanjutan Halaqoh Nasional Fiqh SDA di Pesantren Buntet, Cirebon, 2015 (sumber foto: peserta Halaqoh melalui modsos).