Laporan Akhir Program “Berkah Ramadhan untuk Keluarga Buruh”
Panitia Solidaritas FNKSDA
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
للَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
“Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
Sindrom pernafasan akut berat, kemudian dikenal sebagai COVID-19, sejak Februari 2020 telah mewabah di seluruh dunia. Di Indonesia, penderita COVID-19 pertama terdeteksi pada awal Maret, dan sejak itu jumlah penderitanya meroket hingga saat ini. Virus yang kemudian oleh WHO ditetapkan sebagai pandemi ini dengan cepat kemudian membawa dampak ekonomi serius.
Pada April 2020, misalnya, laporan Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa per tanggal 20 terdapat kurang lebih 2.084.593 buruh mengalami dampak serius akibat pandemi ini. Sekitar 241.431 buruh di-PHK, dan 1.304.777 buruh lainnya dirumahkan (LIPI, 20 Mei 2020). Beberapa di antara mereka diketahui tidak mendapatkan pesangon untuk yang di-PHK dan tanpa upah bagi yang dirumahkan.
Salah satu yang terdampak PHK dan dirumahkan sepihak akibat pandemi adalah buruh-buruh perempuan yang tergabung di Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP). Kurang lebih ada sekitar 400 buruh perempuan yang bekerja di Kawasan Berikat Nasional (KBN), Cakung, Jakarta Utara, DKI Jakarta, dirumahkan tanpa upah—sebagian besar dari mereka adalah perempuan kepala rumah tangga. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa mengakses bantuan dari pemerintah karena masalah kependudukan sehingga terancam gagal memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, terutama pangan.
Melihat problem yang dihadapi buruh-buruh perempuan tersebut, Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) bersama Forum Islam Progresif (FIP) dan FBLP, memutuskan membuat program solidaritas untuk membantu 400 buruh perempuan anggota FBLP.
Solidaritas ini sejak semula juga diniatkan untuk memperkuat jaringan solidaritas antar elemen gerakan maupun antar rakyat, sebagai bagian dari narasi besar rakyat bantu rakyat, melampaui gerakan kedermawanan. Melalui solidaritas ini, ketiga lembaga ingin mengajak masyarakat luas untuk memikirkan kemungkinan terbaik dalam memperkuat basis ekonomi rakyat di tengah lemah dan abainya peran negara di masa paling krusial seperti pada saat pandemi.
Program bernama “Berkah Ramadhan untuk Keluarga Buruh Perempuan Terdampak COVID-19” berjalan selama bulan suci Ramadhan 1441 H. Hampir selama sebulan penuh (25 April-22 Mei 2020) FNKSDA dan FIP melakukan melakukan penggalangan dana solidaritas dan kampanye melalui seluruh kanal informasi milik FNKSDA, FIP dan FBLP. Penyebaran kampanye tersebut, selain dilakukan melalui kanal resmi FNKSDA, FIP, dan FBLP, juga didukung oleh beberapa organisasi/media progresif lainnya seperti Islam Bergerak dan Indoprogress, dan Perempuan Menyala.
Selain kampanye, FNKSDA, FIP dan FBLP juga membuat serangkaian inisiasi kegiatan untuk menunjang program solidaritas ini, salah satunya dengan menggelar konser amal yang turut mengundang beberapa musisi. Konser yang dinamakan “Konser Amal Ngabuburit: Berkah Ramadan untuk Buruh Perempuan Terdampak COVID-19,” ini dijalankan dalam dua jilid.
Bersamaan dengan program ini pula, FNKSDA dan FIP juga meluncurkan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah serta Wakaf (LAZISWAF Daulat Umat). Sebagian besar dana yang didapat oleh LAZISWAF Daulat Umat selama Ramadhan disalurkan untuk menunjang program Berkah Ramadhan untuk Keluarga Buruh Perempuan Terdampak COVID-19.
Pada dasarnya solidaritas yang digagas oleh FNKSDA, FIP dan FBLP dalam wujud “Berkah Ramadan untuk Buruh Perempuan Terdampak COVID-19.” Bukan sekedar dilandasi oleh aksi-aksi yang sifatnya dipengaruhi oleh sifat altruisme, sehingga memunculkan semangat filantropi. Tetapi solidaritas ini merupakan salah satu ikhtiar dalam membangun gerakan sosial, di mana ketika ada jaringan gerakan yang kesusahan, maka dengan sekuat tenaga harus ditolong.
Gerakan ini merupakan wujud dari kontra narasi atas pernyataan dan tindakan pemerintah yang hingga laporan ini dimuat, masih abai terhadap rakyatnya. Dengan aneka kebijakan yang tidak tepat sasaran dan tidak berguna, sampai melakukan tindakan-tindakan yang tergolong kontraproduktif. Di satu sisi solidaritas ini juga menunjukan betapa pentingnya gerakan rakyat bantu rakyat itu sendiri. Di mana semua orang menunjukan bahwa yang bisa membantu rakyat kesusahan adalah rakyat itu sendiri, bukan pemerintah dengan aneka instrumen pelengkapnya.
Solidaritas berkah Ramadan ini, sebagai bagian dari ikhtiar dari FNKSDA dan FIP untuk terus bergerak. Salah satunya dengan membangun LAZISWAF Daulat Umat, di mana lembaga ini akan menjadi satu tawaran alternatif untuk mengumpulkan zakat, infaq dan sedekah hingga wakaf dari dermawan untuk didistribusikan kepada mereka yang paling berhak menerima. Salah satunya ialah rakyat yang tertindas, seperti buruh, buruh tani, petani kecil dan pekerja informal yang terkena dampak paling serius dari adanya sebuah gejolak.
File lengkapnya dapat diunduh pada tautan di bawah: