TEOLOGI GUNUNG DALAM AL-QUR’AN: Refleksi atas Rencana Eksplorasi “Fracking” Panas Bumi di Gunung Ciremai Kuningan Jawa Barat
Masyarakat Kuningan dan sekitarnya sekarang sedang dihebohkan dengan adanya rencana eksplorasi panas bumi di wilayah gunung Ciremai. Kehebohan itu muncul dikarenakan kekhawatiran mereka atas potensi dampak yang akan ditimbulkan oleh eksplorasi itu. Dampak itu tentu akan mengancam kehidupan mereka. Kekhawatiran masyarakat Kuningan itu bukan tanpa dasar. Sekarang ini di Amerika saja sedang terjadi perdebatan hebat tentang dampak destruktif dari eksplorasi gas panas bumi. Dalam sejarah Amerika, tidak ada perdebatan sehebat isu dampak energi panas bumi ini, misalnya bila dibandingkan dengan perdebatan tentang bahaya energi nuklir.
Memang tidak ada satu orang pun yang menyanggah kebenaran bahwa energi gas panas bumi adalah energi yang ramah lingkungan dan bisa diperbaharui. Permasalahan tentang panas bumi itu muncul lebih disebabkan oleh cara atau teknik yang dipakai dalam mengeksplorasi energi panas bumi. Teknik ini biasa disebut dengan “fracking” atau “hydraulic fracturing.” Teknik fracking ini adalah cara paling efesien yang ada saat ini untuk mengeksplorasi energi panas bumi. Fracking adalah suatu teknik untuk melakukan eksplorasi panas bumi dengan cara menginjeksikan jutaan galon air yang dicampur dengan bahan-bahan kimia ke lapisan serpihan tanah yang menyimpan energi gas panas bumi guna untuk meledakkan lapisan itu supaya retak sehingga energi panas bumi bisa terlepas dan kemudian bisa ditambang. Dikarenakan adanya ledakan lapisan bawah tanah itu, gempa minor merupakan dampak yang tidak bisa dielakkan dari proses penambangan gas panas bumi.
Tulisan ini membahas makna dan fungsi gunung dalam Al Qur’an seperti penyalur pembuangan panas bumi, penyubur tanah, sumber (mata) air tawar, sumber makanan, pemisah dua laut, dan pasak Bumi dan penahan goncangan. Tulisan lengkap dapat diunduh di link berikut.