Browse By

Pernyataan Sikap Masyarakat Silo dan FNKSDA atas Dibukanya Fakultas Teknik Pertambangan oleh Universitas Jember

Assalamualaikum

Sebulan berlalu setelah aksi penolakan besar ribuan masyarakat silo atas rencana eksploitasi izin pertambangan blok silo melalui SK Kementrian ESDM NO 1802 K/30/MEM. Aksi ini menghasilkan mufakat antara seluruh elemen pemerintahan kabupaten Jember baik bupati maupun pimpinan DPRD kabupaten Jember untuk mengerahkan seluruh daya upaya, guna membatalkan SK Kementrian ESDM tersebut dengan cara apapun.

Ikhtiar tersebut dilakukan dengan mengajukan surat pengajuan hearing non litigasi kepada Kementerian Hukum dan HAM, untuk dapat mempertemukan ketiga pihak yakni Kementerian ESDM selaku pihak yang mengeluarkan SK Wilayah izin usaha pertambangan, pemerintah Provinsi selaku pihak yang mengajukan rekomendasi WIUP kepada kementerian, dan pemerintah Kabupaten Jember selaku pihak yang keberatan dengan izin eksploitasi tersebut. Keberatan tersebut ada karena pertambangan bertentangan dengan Raperda tata ruang dan tata wilayah Kabupaten Jember, yang nyata tidak memberi ruang sedikitpun atas rencana eksploitasi tambang di daerahnya.

Belum juga terealisasi pertemuan non-litigasi ini masyarakat Silo kembali dilukai oleh beredarnya pamflet telah dibuka Fakultas teknik pertambangan oleh Universitas Jember, situasi ini menambah keruh suasana kabupaten Jember yang telah memanas selama tiga bulan terakhir pasca terbitnya SK ESDM.

Masyarakat Silo membaca dibukanya fakultas pertambangan oleh universitas jember, terindikasi menunjukkan kemana arah keberpihakan UNEJ diarahkan, sejak lama memang selentingan kabar keterlibatan oknum dosen UNEJ dalam penelitian potensi industri ekstraktif di Kabupaten Jember. Fakta temuan baru ini, menjadi bukti bahwa UNEJ bekerja sama secara kelembagaan dengan korporasi besar dan bukanlah aksi oknum-oknum dosen belaka.

UNEJ secara telanjang mengkhianati potensi daerah tempat dimana gedung mereka berdiri kokoh, logo tembakau yang menghiasi almamater mahasiswa dan staf pengajarnya tidak lebih dari politik simbol belaka, melalui video-video promosi kampus di sekolah-sekolah favorit dalam rangka penjaringan calon mahasiswa baru UNEJ kerapkali memframing kampusnya sebagai kampus hijau, dengan mengedepankan potensi pertanian dan perkebunan sebagai kompas pembangunan. Namun dengan dibukanya fakultas teknik pertambangan ini tentu mengaburkan wacana rapuh tersebut.

Seluruh pimpinan teras universitas Jember harus berpikir ulang untuk mengambil kebijakan ini, mengingat informasi dibukanya fakultas pertambangan telah sampai pada masyarakat Silo, dan tentu masyarakat Silo tidak akan berkompromi dengan kebijakan UNEJ ini.

Pertama masyarakat Silo telah menyampaikan akan menolak delegasi mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari UNEJ, sebagai bentuk pemboikot terhadap keberpihakan UNEJ atas eksploitasi industri ekstraktif utamanya izin tambang blok Silo.

Berikutnya masyarakat Silo akan melakukan konsolidasi internal untuk mengambil langkah strategis, agar UNEJ tidak bermain-main dengan gerakan penolakan tambang blok Silo.

Apabila UNEJ terkonfirmasi melakukan kontak yang intensif dengan ESDM Jatim, dan segenap pihak pro tambang maka masyakarat Silo beserta segenap elemen tolak tambang tidak akan sungkan-sungkan untuk mengarahkan ribuan massa, guna melakukan aksi demontrasi langsung di kampus Universitas Jember.

Wallahull muwafiq ila aqwamith Thoriq

Masyarakat Silo dan Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya alam Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *